Jumat, 07 Desember 2012

Resensi Novel Dunia Baruku



KEHIDUPAN BARUKU

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama               : Putri Dewi Mahrani Purba
Kelas               : XI IS 2

SMA NEGERI 2 BALIGE
TOBASA
SUMATERA UTARA
2012





Data identitas buku
Judul buku                                          : Including Alice
Pengarang                                           : Phyllis Reynolds Naylor
Penerbit                                               : PT.Gramedia Pustaka
 Tempat dan tahun terbit                     : Jakarta, Agustus 2008
Tebal buku                                          : 264 halaman
Harga buku                                         : Rp 37.050
 Ukuran                                               : 13,5 x 20 cm
Desain sampul                                     : Maryna
Warna sampul                                     : Putih dan Cokelat

 SINOPSIS
18 Agustus adalah hari yang sangat dinanti Alice yang baru masuk kelas 2 SMA. Dimana pada hari itu ia akan mendapat ibu baru yang merupakan guru Bahasa Inggrisnya saat SMP. Calon ibu tirinya yang cantik dan yang adalah guru idaman yang bernama Sylvia Summers. Sejak pertama bertemu, sudah menyukai ibu Sylvia. Dan sejak itulah Alice berencana untuk menjodohkan ayahnya dengan guru Bahasa Inggrisnya. Ia mempertemukan kedua insan itu dalam beberapa acara, hingga akhirnya mereka berencana untuk melanjutkan hidup baru. Namun perjalanan mereka ada hambatannya. Ibu Sylvia pergi selama satu tahun ke New Mexico untuk menentukan pilihannya, apakah akan memilih ayah Alice atau aim Sorringer mantan kekasihnya. Setelah satu tahun dia kembali dan pergi lagi selama tiga bulan ke New Mexico untuk merawat adiknya yang sedang sakit. Akhirnya Ms. Summers pun memutuskan untuk menikah dengan ayah Alice, karena ia telah setia menunggunya selama satu tahun tiga bulan.
Akhirnya pernikahan berlangsung pada tanggal 18 Agustus dan Alice mengundang ketiga sahabatnya Elisabeth,Gwen,Pamela dan juga Patrick mantan kekasihnya.Dan tidak terfikir untuk mengundang Penny yang sudah merebut kekasihnya.Sebelum pernikahan ia telah menduga-duga apakah pernikahan itu akan berjalan dengan baik atau sebaliknya.Apakah Jim Sorringer akan mengacaukan pesta itu.Apakah Sylvia akan muntah saat berada di altar.Namun semuanya itu tidak benar,bahkan berlangsung dengan sangat baik
Setelah dua minggu hidup bersama dengan Sylvia,Alice masih saja merasa canggung .Namun saat Alice sakit ayahnya tidak merawatnya karna sibuk namun Sylvia tetap setia merawatnya hingga dia sembuh.Dan satu hari sebelum natal Sylvia sakit seperti Alice beberapa hari yang lalu dan Alice pun merawat Sylvia sebagaimana Sylvia merawatnya.Alice pun semakin menyayangi dan mulai mengganggap Sylvia sebagai ibu kandungnya.
Alice menghabiskan malam tahun barunya bersama Lester yang merupakan abang kebanggaannya dan juga teman-temannya.Sedangkan ayah dan ibunya pergi makan malam berdua.



 KELAMAHAN :
·         Terdapat beberapa kata yang salah diketik.
·         Banyak kata-kata asing yang tidak dilengkapi dengan pengertiannya.
·         Cerita akhir tidak terlalu menarik.



KELEBIHAN :
·         Gaya bahasanya sangat bagus dan mudah dimengerti.
·         Dapat mengembangkan satu topik “pernkahan” menjadi satu cerita dengan halaman 260.
·         Pengarang mampu memberi karakter-karakter yang tepat pada setiap tokoh dan saling melengkapi.
·         Ceritanya sangat bersahabat dengan karakter-karakter remaja zaman sekarang.

KESIMPULAN :
Saya sangat terkesan terhadap cerita yang dikarang oleh Phyllis Reynolds Naylor ini karna memberi pesan yang sangat mendalam yaitu “semua orang memiliki kelemahan dan kelebihan,sekalipun kita mengagumi seseorang ,janganlah kecewa saat mengetahui bahwa orang itu memiliki kekurangan.Dan perlu kita ketahui bahwa tidak semua rencana atau kehendak kita berjalan sesuai dengan rencana dan sebaiknya kita harus tetap berfikir positif terhadap siapa pun dan dalam keadaan apapun.”







Resensi Novel 5 cm



Susunan Hasil Resensi
Impian ,Cinta Dan Kehidupan
Description: F:\5cm.jpeg
Disusun
O
L
E
H
                    Nama                   : Putri Dewi Maharani Purba
                   Kelas          : XI IS 2

SMA NEGERI 2 BALIGE
TOBASA
SUMATERA UTARA
2012
Data Identitas Buku
Judul                                       : 5 cm
Penulis                                     : Donny Dhirgantoro
Tempat  dan Tahun Terbit       : Jakarta , 2oo5
Warna Cover                           : Hitam
Tebal Buku                              : 381 halaman (2cm)
Ukuran Buku                         
-          Panjang                 : 20 cm
-          Lebar                     : 14 cm

 Riwayat Kepengarangan
Donny Dhirganto lahir di Jakarta 27 Oktober 1978 . Sulung dari empat bersaudara ini menghabiskan seluruh waktunya dari kecil hingga besar di Jakarta . Menyelesaikan masa putih  abu-abu di SMU 6 Jakarta , sekolah yagn sampai saat ini masih dibanggakan karena kenangan-kenangan yang menyenangkan dan tak terlupakan . Kegemaran menulis dan membaca sudah  ada semenjak mulai bisa menulis dan membaca, konon hal ini akibat sang Papa meletakkan banyak buku di sekitar ari-ari putra sulungnya.
Kegemaran menulisnya pernah mengantarnya menjadi juara pertama lomba menulis dan mebaca puisi yang diselenggarakan salh satu instansi pemerintah . Salah satu kenangan tak terlupakan di sekolah adalah ketika gurunya tak percaya bahwa dia sudah bisa menulis puisi . Sementara , di lingkungan tempat tinggalnya Ia dipercaya menjadi ketua KarangTaruna selama 6 tahun berturut-turut , dengan alasan : karena dapat menulis proposal.
Selepas SMU , ia melanjutkan studi di STIE Perbanas Jakarta dan ikut aktif dalam segala kegiatan kampus . Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa pada salah satu kegiatan pelatihan kampus tidak membuatnya putus asa, tetapi pada tahun berikutnya justru mengantarnya menjadi ketua penyelenggaranya. Bersama teman-teman lain , ia berhasil mendapatkan beasiswa bagi peserta pelatihan bahkan kadang-kadang tanpa diduga ia mendapat beasiswa dari kampus . Saat-saat terbaik sebagai mahasiswa adalah ketika bergabung dalam menegakkan reformasi tahun 1998 yang mebuatnya bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Setelah lulus kuliah ia sempat berpindah-pindah tempat kerja untuk terus mencari bentuk pekerjaan yang tepat dan cocok , sebelum akhirnya tercatat sebagai seorang instrucyor / Trainer disalah satu perusahaan Konsultan Sumber daya manusia di Jakarta.



Sinopsis
Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing.
Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sporty. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV.
Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Dan yang terakhir adalah Genta yang selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivis kampus, dan teman yang easy going.

Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.

Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu.
Setengah dari buku 5 cm. bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru.

”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu”





 Kelemahan dan Kelebihan buku
Kelebihan
Buku ini baik untuk dibaca .Buku yang keren , kocak , seru , dan menyentuh . Buku ini banyak menonjolkan tentang persahabatan . Sebuah perjuangan muncul kembali  , sebuah tekad muncul kembali  , sebuah negara dicintai kembali . Mengajarkan tentang kesetiaan terhadap sahabat  , dan juga tetap selalu berusaha untuk dapat menggapai mimpi-mimpi dengan cara yang sempurna .
Kelebihan buku ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.
Bagi pemuda, 5 cm sangat mudah dipahami dari segi bahasanya karena menggunakan bahasa-bahasa familiar kaum muda.


Kelemahan
Cerita akhir novel ini terasa begitu dipaksakan dengan pembentukan keluarga antara sahabat-sahabat tersebut ditambah dengan keturunan mereka yang begitu sama mewarisi sifat-sifat orangtuanya dan semuanya sebaya, seumuran. Bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
Ada bahasa yang menurut saya sangat puitis , sehingga pembaca yang kurang memahaminya menjadi bingung.

Gaya Bahasa
Dalam novel ini penulis menggunakan bahasa yang non-formal (bahasa gaul) , terkadang juga berbelit-belit sehingga membuat pembaca bingung .
Bahasa yang begitu kental dengan dunia musik menjadikan sebagian pembaca yang hanya biasa saja mengerti musik akan sulit memahami tokoh dalam novel. Sepertinya penulis ingin mennunjukkan dirinya daripada tokoh karyanya seperti yang disebut dalam novel tersebut yang mengatakan bahwa sang tokoh percaya “lupus sebenarnya tidak suka makan permen karet tetapi yang suka adalah Hilman sang pengarang. Begitu pula 5 cm bahwa geng anak muda itu sebenarnya tidak suka musik tetapi mas Donny Dhirgantoro lah yang sangat maniak musik.


 Kesimpulan Dan Imbauan Kepada Calon Pembaca
Setelah saya membaca novel ini , saya dapat membuat kesimpulan bahwa buku ini paatu untuk dibaca , karena buku ini banyak menceritakan tentang pengalaman-pengalaman hidup yang mungkin masih ada diantara kita yang belumm tahu atau mengerti tentang arti persahabatan yang sesungguhnya , dan juga cara menghadapi tantangan hidup yang sebenarnya. Banyak motivasi hidup yang diajarkan untuk dapat menggapai cita-cita , ataupun impian kita yang sebenarnya.

CERPEN




aKu Tak pernah Sendiri
Apa yang aku mau, selalu tersedia. Semua serba ada, hidupku sangat berkecukupan. Namun terkadang, aku merasa jenuh, bahkan sangat jenuh. Apakah aku terlihat serakah dengan tidak mensyukuri apa yang telah kudapat ? Entahlah , hanya saja aku  sering berpikir untuk apa semua itu kalau aku selalu merasa sendiri. Selalu kesepian, dan kurang kasih sayang. Kedua orang tuaku selalu sibuk dengan kegiataan mereka sendiri. Berangkat pagi pulang malam begitu seterusnya, tak pernah ada waktu di rumah.
Panggil saja aku Dikta , sekarang aku duduk dibangku kelas 1 SMA .
Terkadang aku berpikir, “mengapa aku dilahirkan kalau hanya untuk diabaikan,” “mengapa aku ada kalau hanya untuk di acuhkan”.  Rasanya aku ingin berteriak saat aku tak menemui orang tuaku dirumah “ aku ini manusia, bukannya patung yang tak punya perasaan. Aku juga butuh kasih sayang dari kalian, aku butuh sebuah senyuman dari kalian, aku butuh sebuah pelukan dari kalian, aku juga butuh sebuah perhatian dari kalian. Setidaknya, kalian dirumah satu jam saja itu sudah berarti besar buat aku.”
Karena aku tahu itu semua mustahil, akhirnya aku melampiaskan itu semua dengan cara aku menjadi siswa yang bermasalah di sekolah. Aku selalu bikin onar, aku selalu bikin rusuh. Tak jarang pula aku kena hukuman dari guru karena ulahku. Ada-ada saja yang aku lakukan untuk mencari perhatian. Tawuran,  merokok, balapan liar, cabut, tak pernah mengerjakan tugas, hampir setiap hari aku lakukan. Itu hanya untuk mencari sebuah perhatian, ya! hanya untuk  perhatian dari orangtuaku .
Tapi semuanya percuma, yang aku lakukan sia-sia. Saat dirumah, aku malah kena marah. Yang dibilang anak tidak berguna lah, anak tidak tahu di untung lah, bikin malu keluarga lah, buang-buang waktu mereka lah, dan apalah itu . Hal ini membuatku semkain muak  . Aku jadi tak betahan  di rumah , toh jika aku lama-lama di rumah gak ada kok yang peduli dengan kehadiranku .
Suatu pagi , aku berangkat lebih cepat ke sekolah . Bukan karena apa , aku hanya malas saja berada di rumah . Aku tak langsung memasuki  kelas karena sekolahan masih sepi  , aku duduk di bangku taman sekolah  dan  memejamkan mata , menikamati udara segar pagi dan kesunyian sekolah yang bebas dari keributan siswa yang belum datang .
Aku membuka mata dan melihat ke arah gerbang sekolah  , tampak Richard  sedang berpamitan dengan seorang pria yang kira-kira berumur 40 tahun . Sepertinya Richard menyadari kalau aku  sedang memperhatikannya , dia berjalan mendekat ke arah ku “  Hei Dikta , tumben jam segini udah nongol di sekolah!” sapanya sambil melempar senyuman . Aku tidak mengubrisnya , dan kemudian dia berniat berjalan meninggalkanku . “ Enak ya kalau  jadi  loe !” kata Dikta  yang mencegat langkah Richard  , “maksud loe apaan?” Richard menunjukkan raut wajah bingung  dan duduk di sebelah  Dikta .   “ Hidup loe itu serasa  bahagia dan gak pernah punya masalah , loe juga punya orang –orang yang sayang banget sama loe , loe itu selalu mendapat pujian dari guru dan teman-teman!” ucap Dikta  dan menoleh ke arah Richard . Mendengar ucapan Dikta, Richard hanya tersenyum tipis “Siapa bilang  gue gak pernah punya masalah di hidup gue ?”tatapan Richard hanya lurus ke depan “Biar gue kasih tahu loe , gue itu punya penyakit kelainan jantung , gue gak bisa bebas melakukan hal-hal yang gue inginkan  . Pernah waktu SMP saat Pelajaran Olahraga , gue maksain diri gue untuk ikut lomba lari , tapi gue malah pingsan dan dilarikan ke rumah sakit . Orangtua gue sangat ketakutan melihat  gue dalam keadaan waktu itu  , gue merasakan pedihnya perasaan mereka.” Richard menghela napas  “Gue merasa kalau gue ini hanya beban buat keluarga gue , tapi melihat orangtua gue waktu itu  gue berjanji dalam diri gue untuk membahagiakan mereka dan  gue pastiin kalau hidup gue gak akan jadi beban bagi mereka . Tiap hari gue berdoa kepada Tuhan semoga tiap waktu orang yang  dekat sama gue selalu di bekarti dan gue selalu diberi kesempatan untuk menyenangkan hati orang yang dekat dengan gue .”
Sejenak suasana hening  , Richard berdiri dan hendak beranjak memasuki kelas “ Dikta , loe tahu kan hidup ini hanya sekali  ,  sangat disayangkan kalau kita  mengorbankan masa remaja kita  dengan hal-hal yang tak berguna sama sekali.  Setidaknya kita bisa menikmati setiap hembusan nafas yang diberikan Tuhan  untuk kita . Hidup itu tidak ada yang sempurna , tapi itu tergantung bagaimana kita menjalani hidup !” .
Sekarang aku sadar selama ini aku salah, aku ingin menjadi anak yang bisa berguna. Aku ingin membanggakan kedua orang tuaku. Aku ingin membuat mereka bangga. Setidaknya agar mereka sadar, “ini loh anak yang selama ini mereka lupakan!”.
Di kelas 2 ini, aku mulai menata hidupku kembali. Aku mulai untuk memperbaiki hidupku, aku memperbaiki kelakuanku, memperbaiki sifat nakalku, memperbaiki nilaiku, dan memperbaiki semuanya.Sudah aku tinggalkan semua kebiasaan burukku. Aku tak pernah lagi cabut dari sekolah, merokok, balapan liar, tawuran atau membangkang dari guru, semua sudah kutinggalkan.
Sekarang, aku aktif di setiap kegitan sekolah. Aku mengikuti semua extra kulikuler, dari basket, renang, futsal, karate, dan sebagainya. Sangat bermanfaat sekali aku mengikuti semua kegiatan baruku itu, aku mendapatkan banyak  teman-teman baru. Setidaknya berkat kehadiran mereka, sedikit mengusir rasa sepiku selama ini.
Semua yang ku lakukan tidak sia-sia. Ujian akhir kenaikan kelas 2 ke kelas 3, aku mendapat nilai – nilai yang memuaskan . Astaga! aku sangat terkejut, entah kenapa ada sebuah kebanggaan dari itu. Guru-guru dan teman-teman di sekolah juga sama terkejutnya denganku. Mereka tak percaya, tapi walau bagaimanapun ini fakta dan aku sangat senang akan hal itu.
Di kelas 3 ini, perubahanku semakin terlihat.  Prestasiku semakin meningkat ,  Aku  sering menjuarai di setiap perlombaan, basket, futsall, renang, dan karate. Nilai-nilaiku juga berubah drastis, yang tadinya selalu di bawah rata-rata, sekarang malah selalu diatas rata-rata. Aku sangat bersyukur atas pencapaian ini. Terima kasih ya Tuhan , setidaknya aku bangga terhadap diriku sendiri.
Apalagi sekarang kedua orang tuaku sedikit berubah. Mereka sadar karena selama ini mereka telah mengabaikanku. Mungkin memang tak masalah sekarang untukku, meskipun kalau seumpama mereka tetap sibuk aku sudah tak mempermasalakannya lagi. Aku sudah kebal akan hal itu. Tapi aku senaang sekali, sekarang mereka selalu ada untukku. Mereka tak seperti dulu lagi yang selalu berangkat pagi-pagi buta dan pulang sangat larut malam. Seperti harapanku, sekarang aku bisa sarapan bersama mereka, bisa makan malam bersama mereka, berlibur setiap akhir pekan, menceritakan semua keluh kesahku kepada mereka.
Aku merasa bodoh selama ini selalu  merasa sendiri ,  butuh seseorang untuk menyadarkanku kalau  Tuhan itu selalu ada menemaniku . Richard sudah menungguku di depan untuk berangkat ke gereja bersama . Sejenak aku memejamkan mata dan berkata “ Terimakasih Tuhan  , Engkau telah mengutus dia untuk menjadi sahabatku dan  menyadarkankanku bahwa di dalam hidup ini aku tidak pernah sendiri.”